MAKALAH SPERMATOGENESIS

Sabtu, 25 Agustus 2012


BAB 1
PENDAHULUAN
A.           LATAR BELAKANG
Peristiwa pembentukan sel kelamin (gamet) yang kita kenal dengan peristiwa gametogenesis. Pada Laki-laki sel kelamin dibentuk oleh testis, sedangkan pada wanita dibentuk oleh ovarium. Gametogenesis ada dua yaitu spermatogenesis dan oogenesis.
Ada dua jenis proses pembelahan sel yaitu mitosis dan meiosis. Bila ada sel tubuh kita yang rusak maka akan terjadi proses penggantian dengan sel baru melalui proses pembelahan mitosis, sedangkan sel kelamin atau gamet sebagai agen utama dalam proses reproduksi manusia menggunakan proses pembelahan meiosis. Seperti yang sudah kita ketahui bersama bahwa mitosis menghasilkan sel baru yang jumlah kromosomnya sama persis dengan sel induk yang bersifat diploid (2n) yaitu 23 pasang atau 46 kromosom, sedangkan pada meiosis jumlah kromosom pada sel baru hanya bersifat haploid (n) yaitu 23 kromosom.
Secara umum gamet atau sel kelamin mengalami perkembangan melalui tingkatan sebagai berikut :


1. Tingkatan sebagai calon
2. Tingkat perbanyakan
3. Tingkat pertumbuhan
4. Tingkat pembelahan meiosis
5. Pengeluaran sel kelamin
B.            RUMUSAN MASALAH.
1.             Apa pengertian Spermatogenesis dan proses Spermatogenesis?
2.             Bagaimana tahap – tahap dari Spermatogenesis?
3.             Bagaimana struktur sperma matang?
4.             Apa sajakah faktor – faktor yang mempengaruhi spermatogenesis ?
5.             Apa saja kecacatan pada spermatogenesis?
6.             Apa itu ejakulasi?
7.             Apa saja faktor-faktor penebab sperma encer dan cara pencegahannya?
8.             Apakah sperma dapat hilang akibat diabetes?

C.           TUJUAN
Penulisan makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan para pembaca, khususnya basi siswa-siswi SMA N 10 “MELATI” SAMARINDA agar kita semua dapat memahami klbih dalam tentang bagaimana proses pembentukan sperma pada laki-laki (spermatogenesis). Selain itu tujuan dari penilisan makalah ini agar kita semua:
1.         Mengetahui pengertian Spermatogenesisdan proses Spermatogenesis
2.         Mengetahui tahap – tahap dari Spermatogenesis
3.         Mengetahui Struktur sperma matang
4.         Mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi spermatogenesis
5.         Mengetahui kecacatan pada spermatigenesisi
6.        Mengetahui  ejakulasi
7.        Mengetahui  faktor-faktor penebab sperma encer dan cara pencegahannya
8.       Mengetahui  apakah sperma dapat hilang akibat diabetes

BAB II
PEMBAHASAN

A.           PENGERTIAN SPERMATOGENESIS
Spermatogenesis adalah proses pembentukan dan pemasakan spermatozoa. Spermatogenesis terjadi di tubulus seminiferus. Peralihan dari bakal sel kelamin yang aktif membelah ke sperma yang masak serta menyangkut berbagai macam perubahan struktur yang berlangsung secara berurutan. Spermatogenesis berlangsung pada tubulus seminiferus dan diatur oleh hormone gonadtotropin dan testosterone.
Spermatogenesis terjadi di testis. Didalam testis terdapat tublus seminiferus. Dinding tubulus seminiferus terdiri dari jaringan epitel dan jaringan ikat, pada jaringan epithelium terdapat sel – sel spermatogonia dan sel sertoli yang berfungsi member nutrisi pada spermatozoa. Selain itu pada tubulus seminiferus terdapat pula sel leydig yang mengsekresikan hormone testosterone yang berperan pada proses spermatogenesis.
Spermatogenesis mencakup pematangan sel epitel germinal melalui proses pembelahan dan diferensiasi sel, yang bertujuan untuk membentuk sperma fungsional. Pematangan sel terjadi di tubulus seminiferus yang kemudian disimpan di epididimis. Dinding tubulus seminiferus tersusun dari jaringan ikat dan jaringan epitelium germinal (jaringan epitelium benih) yang berfungsi pada saat spermatogenesis. Pintalan-pintalan tubulus seminiferus terdapat di dalam ruang-ruang testis (lobulus testis). Satu testis umumnya mengandung sekitar 250 lobulus testis. Tubulus seminiferus terdiri dari sejumlah besar sel epitel germinal (sel epitel benih) yang disebut spermatogonia (spermatogonium = tunggal). Spermatogonia terletak di dua sampai tiga lapisan luar sel-sel epitel tubulus seminiferus. Spermatogonia terus-menerus membelah untuk memperbanyak diri, sebagian dari spermatogonia berdiferensiasi melalui tahap-tahap perkembangan tertentu untuk membentuk sperma.
Pada tubulus seminiferus terdapat sel-sel induk spermatozoa atau spermatogonium, sel Sertoli, dan sel Leydig. Sel Sertoli berfungsi memberi makan spermatozoa sedangkan sel Leydig yang terdapat di antara tubulus seminiferus berfungsi menghasilkan testosteron.

         PROSES SPERMATOGENESIS
            Proses pembentukan dan pemasakan spermatozoa disebut spermatogenesis. Spermatogenesis terjadi di tubulus seminiferus. Spermatogenesis mencakup pematangan sel epitel germinal melalui proses pembelahan dan diferensiasi sel, yang bertujuan untuk membentuk sperma fungsional. Pematangan sel terjadi di tubulus seminiferus yang kemudian disimpan di epididimis. Dinding tubulus seminiferus tersusun dari jaringan ikat dan jaringan epitelium germinal (jaringan epitelium benih) yang berfungsi pada saat spermatogenesis. Pintalan-pintalan tubulus seminiferus terdapat di dalam ruang-ruang testis (lobulus testis). Satu testis umumnya mengandung sekitar 250 lobulus testis. Tubulus seminiferus terdiri dari sejumlah besar sel epitel germinal (sel epitel benih) yang disebut spermatogonia (spermatogonium = tunggal). Spermatogonia terletak di dua sampai tiga lapisan luar sel-sel epitel tubulus seminiferus. Spermatogonia terus-menerus membelah untuk memperbanyak diri, sebagian dari spermatogonia berdiferensiasi melalui tahap-tahap perkembangan tertentu untuk membentuk sperma.
Pada tubulus seminiferus terdapat sel-sel induk spermatozoa atau spermatogonium, sel Sertoli, dan sel Leydig. Sel Sertoli berfungsi memberi makan spermatozoa sedangkan sel Leydig yang terdapat di antara tubulus seminiferus berfungsi menghasilkan testosteron.
Proses pembentukan spermatozoa dipengaruhi oleh kerja beberapa hormon yang dihasilkan kelenjar hipofisis yaitu:
  • LH (Luteinizing Hormone) merangsang sel Leydig untuk menghasilkan hormon testosteron. Pada masa pubertas, androgen/testosteron memacu tumbuhnya sifat kelamin sekunder.
  • FSH (Folicle Stimulating Hormone) merangsang sel Sertoli untuk menghasilkan ABP (Androgen Binding Protein) yang akan memacu spermatogonium untuk memulai proses spermatogenesis. Proses pemasakan spermatosit menjadi spermatozoa disebut spermiogenesis. Spermiogenesis terjadi di dalam epididimis dan membutuhkan waktu selama 2 hari.
Proses Spermatogenesis :
Tahap pembentukan spermatozoa dibagi atas tiga tahap yaitu :
1.  Spermatocytogenesis
Merupakan spermatogonia yang mengalami mitosis berkali-kali yang akan menjadi spermatosit primer.
Spermatogonia merupakan struktur primitif dan dapat melakukan reproduksi (membelah) dengan cara mitosis. Spermatogonia ini mendapatkan nutrisi dari sel-sel sertoli dan berkembang menjadi spermatosit primer. Spermatogonia yang bersifat diploid (2n atau mengandung 23 kromosom berpasangan), berkumpul di tepi membran epitel germinal yang disebut spermatogonia tipe A. Spermatogonia tipe A membelah secara mitosis menjadi spermatogonia tipe B. Kemudian, setelah beberapa kali membelah, sel-sel ini akhirnya menjadi spermatosit primer yang masih bersifat diploid
Spermatosit primer mengandung kromosom diploid (2n) pada inti selnya dan mengalami meiosis. Satu spermatosit akan menghasilkan dua sel anak, yaitu spermatosit sekunder.
2.  Tahapan Meiois
Spermatosit primer menjauh dari lamina basalis, sitoplasma makin banyak dan segera mengalami meiosis I menghasilkan spermatosit sekunder yang n kromosom (haploid). Spermatosit sekunder kemudian membelah lagi secara meiosis II membentuk empat buah spermatid yang haploid juga.
Sitokenesis pada meiosis I dan II ternyata tidak membagi sel benih yang lengkap terpisah, tapi masih berhubungan lewat suatu jembatan (Interceluler bridge). Dibandingkan dengan spermatosit I, spermatosit II memiliki inti yang gelap.
3. Tahapan Spermiogenesis
Merupakan transformasi spermatid menjadi spermatozoa yang meliputi 4 fase yaitu fase golgi, fase tutup, fase akrosom dan fase pematangan. Hasil akhir berupa empat spermatozoa (sperma) masak. Ketika spermatid dibentuk pertama kali, spermatid memiliki bentuk seperti sel-sel epitel. Namun, setelah spermatid mulai memanjang menjadi sperma, akan terlihat bentuk yang terdiri dari kepala dan ekor.

Bila spermatogenesis sudah selesai, maka ABP testosteron (Androgen Binding Protein Testosteron) tidak diperlukan lagi, sel Sertoli akan menghasilkan hormon inhibin untuk memberi umpan balik kepada hipofisis agar menghentikan sekresi FSH dan LH.
Spermatozoa akan keluar melalui uretra bersama-sama dengan cairan yang dihasilkan oleh kelenjar vesikula seminalis, kelenjar prostat dan kelenjar cowper. Spermatozoa bersama cairan dari kelenjar-kelenjar tersebut dikenal sebagai semen atau air mani. Pada waktu ejakulasi, seorang laki-laki dapat mengeluarkan 300 – 400 juta sel spermatozoa.


B.            TAHAP – TAHAP SPERMATOGENESIS
Pada testis, spermatogenesis terjadi di tubulus seminiferus. Berikut adalah skema tahapan spermatogenesis :
Penjelasan skema tahap spermatogenesis :
·         Pada dinding tubulus seminiferus telah ada calon sperma (spermatogonium/spermatogonia) yang berjumlah ribuan.
·         Setiap spermatogonia melakukan pembelahan mitosis kemudian mengakhiri sel somatisnya membentuk spermatosit primer yang siap miosis.
·         Spermatosit primer (2n) melakukan pembelahan meiosis pertama membentuk 2
spermatosit sekunder (n)
·         Tiap spermatosit sekunder melakukan pembelahan meiosis kedua, menghasilkan 2 spermatid yang bersifat haploid. (n)
·         Keempat spermatid ini berkembang menjadi sperma matang yang bersifat haploid yang semua fungsional , yang berbeda dengan oogenesis yang hanya 1 yang fungsional.
·         Sperma yang matang akan menuju epididimis , kemudian ke vas deferens- vesicula seminalis - urethra dan berakhir dengan ejakulasi.


C.            STUKTUR SPERMA MATANG
            Struktur sperma matang terdiri dari:
·         kepala
Pada bagian ini sperma mengandung suau lapisan tipis sitoplasma dan sebuah inti berbentuk lonjong dan dan hampi mengisi seluruh bagian dari kepala sperma. Bagian depan disebut acrosom( memiliki enzim hydrolytic yang terdiri dariacrosin dan hyaluronidase yang dibutuhkan saat fertilisasi ) dan bagian belakang dinamakan sentriol. Serta bagian ini juga mempuyai inti sel yang mempuyai arati pentin dalam masalah reproduksi
·         Leher
Daerah ini merupakan bagian yang genting dan mengndung sentriol depan dan bagian depan filament poros.
·         Badan
Bagian badan dari sperma mengandung filament poros mitochondria dan sentriol belakang berbentuk cincin, sehingga sering disebut bagian badan ini sebagai tenaga pusat sperma karena mitokondria memiliki enzim yang menggerakkan asam trikakboksilat dan transport electron serta fosfolirasi oksidatif, yang menghasilkan energi dalam bentuk ATP.
·         Ekor
Ekor sperma memeiliki 2 bagian : bagian utama dan bagian ujung. Ekor ini mengandung banyak sekali filament poros / flagellum tetapi sedikit mengandung sitoplasma.terdapat 2 sentriol terletak di bagian tengah dari. Fibril-fibril yang seperti cilia tersebar dalam ekor dan dikelilingi oleh cincin yang terdiri dari 9 pasangan fibril perifer. Fibril ini berfungsi menimbulkan gerakan ekor sperma.

Berikut adalah penjelasan mengenai jalur sperma yang telah matang : Dari testis kiri dan kanan, sperma bergerak ke dalam epididimis (suatu saluran berbentuk gulungan yang terletak di puncak testis menuju ke testis belakang bagian bawah) dan disimpan di dalam epididimis sampai saat terjadinya ejakulasi .Jadi epididimis ini agar sperma menjadi matang / mature sehingga siap bergerak ke vas deferens .Dari epididimis, sperma bergerak ke vas deferens dan duktus ejakulatorius. Di dalam duktus ejakulatorius, cairan yang dihasilkan oleh vesikula seminalis , kelenjar prostata dan bulbo uretra ditambahkan pada sperma sehinngga sperma dinamai dengan semen ( benih), yang kemudian mengalir menuju ke uretra dan dikeluarkan ketika ejakulasi.

D.           FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SPERMATOGENESIS

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi spermatogenesis sehingga bisa terjadi kemandulan:

1.      Peningkatan suhu di dalam testis akibat demam berkepanjangan atau akibat panas  yang berlebihan bisa menyebabkan berkurangnya jumlah sperma, berkurangnya pergerakan sperma dan meningkatkan jumlah sperma yang abnormal di dalam semen.Pembentukan sperma yang paling efsisien adalah pada suhu 33,5° (lebih rendah dari suhu tubuh). Testis bisa tetap berada pada suhu tersebut karena terletak di dalam skrotum (kantung zakar) yang berada diluar rongga tubuh.
2.      Faktor lain yang mempengaruhi jumlah sperma adalah pemakaian marijuana atau obat-obatan (misalnya simetidin, spironolakton dan nitrofurantoin).
3.      Penyakit serius pada testis atau penyumbatan atau tidak adanya vas deferens (kiri dan kanan) bisa menyebabkan azospermia (tidak terbentuk sperma sama sekali.
4.      Varikokel merupakan kelainan anatomis yang paling sering ditemukan pada kemandulan pria. Varikokel adalah varises (pelebaran vena) di dalam skrotum.Varikokel bisa menghalangi pengaliran darah dari testis dan mengurangi laju pembentukan sperma.

HORMON YANG BERPERAN DALAM PROSES PEMBENTUKAN SPERMATOZOA
Proses pembentukan spermatozoa dipengaruhi oleh kerja beberapa hormon yang dihasilkan kelenjar hipofisis yaitu:
·         LH (Luteinizing Hormone)
LH (Luteinizing Hormone) merupakan hormon yang merangsang sel Leydig untuk menghasilkan hormon testosteron. Pada masa pubertas, androgen / testosteron memacu tumbuhnya sifat kelamin sekunder.
·         FSH (Folicle Stimulating Hormone)
FSH (Folicle Stimulating Hormone) merupakan hormon merangsang sel Sertoli untuk menghasilkan ABP (Androgen Binding Protein) yang akan memacu spermatogonium untuk memulai proses spermatogenesis. Proses pemasakan spermatosit menjadi spermatozoa disebut spermiogenesis. Spermiogenesis terjadi di dalam epididimis dan membutuhkan waktu selama 2 hari.
·         Hormon Testosteron
Hormon testosteron (androgen)  merupakan hormon yang dihasilkan oleh testis Hormon ini berfungsi merangsang perkembangan organ Seks primer  pada saat embrio dan mendorong spermatogenesis. Selain itu, mempengaruhi perkembangan alat reproduksi danciri kelamin sekunder, seperti tumbuh bulu dan kumis, dan dada menjadi bidang.

E.     KECACATAN PADA SPERMATOGENESIS
•   Nondisjunction
Misalnya pada SyndromTurner. Penyebab kelainan sindrom turner iniadalah tidak mendapatkan kromosom Y; terjadi karenaada nondisjunction pada spermatogenesis sehingga sperma yang dihasilkan adalah sperma XY dan sperma O. Sperma O (tidak mempunyai kromosom kelamin) kemudian membuahi ovum X, maka terbentuklah individu 44 A + X.‡
•   Sperma berkepala dua
Ancaman lingkungan dapat mengubah proses pembentukan sperma normal. Sebagai contoh, beberapa antibiotik umum seperti penisilin dan tetrasiklin dapat menekan pembentukan sperma. Radiasi, timbal, pestisida tertentu, ganja, tembakau, dan alkohol yang berlebihan dapat menyebabkan produksi sperma yang abnormal (dua berkepala, dll beberapa ekor).
•   Sperma tanpa akrosom
•   Oligospermia
Oligospermia adalah suatu keadaan dimana sel sperma berkurang dalam cairan semen . Paling sering oligospermia disebabkan oleh karena varicocele , diet yang terlalu ketat , merokok , minum alkohol , menggunakan obat-obat psikotropika , menggunakan pakaian dalam yang terlalu ketat , stress , terlalu sering melakukan hubungan seksual sehingga kuaalitas sperma kurang baik (normalnya seminggu 1-2 kali terutama pada saat wanita sedang masa subur ) , hindari menggunakan pelumas pada saat berhubungan karena dapat mempengaruhi kondisi sperma .‡
•   Azoospermia
Azoospermia adalah tidak adanya spermatozoa pada cairan ejakulasi (semen). 1-5 Azoospermia ditemukan dalam 10% dari kasus infertilitas pria.1,3,4 Azoospermia  terjadi karena adanya obstruksi saluran reproduksi / vas deferens (azoospermia obstruksi) atau adanya kegagalan testis memproduksi spermatozoa (azoospermianon-obstruksi).


F.     APA ITU EJAKULASI?
            Ejakulasi (ejaculation) adalah proses pengeluaran air mani (biasanya membawa sperma) dari saluran reproduksi pria dan biasanya disertai dengan orgasme. Ini biasanya (secara alamiah) merupakan tahapan akhir atau puncak rangsangan seksual, dan merupakan sebuah komponen penting dari konsepsi alam. Pada kasus yang jarang, ejakulasi terjadi karena penyakit prostat. Ejakulasi juga terjadi secara spontan selama tidur (“mimpi basah”). Anejaculation adalah kondisi tidak bisa ejakulasi.
Tahapan:
Stimulan
Pendahuluan terjadinya ejakulasi  biasanya berupa gairah seksual laki-laki yang menimbulkan ereksi (tegang) pada penis, meskipun dalam hal ini tidak setiap rangsangan atau ereksi mengarah pada ejakulasi. Rangsangan seksual yang dialami penis saat hubungan seksual di vagina, mulut dan dubur, atau rangsangan manual (masturbasi) dapat memberikan stimulus yang diperlukan bagi seorang pria untuk mencapai orgasme dan ejakulasi. Laki-laki mencapai orgasme biasanya setelah 5-10 menit setelah dimulainya hubungan intim penis-vagina, dengan mempertimbangkan keinginan mereka dan orang-orang dari pasangan mereka. Sebagian besar pria dapat mencapai orgasme cepat atau menunda sampai nanti jika itu memang mereka inginkan. Sebuah stimulasi yang berkepanjangan baik melalui pemanasan (mencium, membelai dan stimulasi langsung zona sensitif seksual sebelum penetrasi selama hubungan seksual) atau mengocok (selama masturbasi) meningkatkan  rangsangan untuk mencapai puncak  dan biasanya menghasilkan pengeluaran suatu cairan pra-ejakulasi.
Sementara kehadiran sperma dalam cairan pra-ejakulasi dianggap langka, sperma dari ejakulasi sebelumnya (terakhir) masih ada pada uretra dapat ikut terbawa dalam cairan pra-ejakulasi. Penting untuk dicatat bahwa beberapa kuman penyakit  menular (termasuk HIV) sering dapat hadir dalam pra-ejakulasi.
Ejakulasi dini adalah ungkapan yang digunakan ketika ejakulasi terjadi sebelum waktu yang dikehendaki. Jika seorang pria tidak bisa ejakulasi dalam waktu yang tepat setelah rangsangan seksual yang lama, meskipun keinginannya untuk melakukannya, hal itu disebut ejakulasi tertunda atau anorgasmia. Sebuah orgasme yang tidak disertai dengan ejakulasi dikenal sebagai orgasme kering.
Ejakulasi
Ketika seorang pria telah mencapai tingkat rangsangan yang cukup, ejakulasi pun dimulai. Pada titik itu, di bawah kendali sistem saraf parasimpatik, air mani yang mengandung sperma dimuncratkan keluar. Air mani yang dikeluarkan melalui uretra disertai dengan irama kontraksi. kontraksi ritmis ini adalah bagian dari orgasme laki-laki. Mereka dihasilkan oleh otot bulbospongiosus  di bawah kendali refleks tulang belakang pada tingkat saraf tulang belakang S2-4 melalui saraf pudenda. Orgasme laki-laki yang khas berlangsung beberapa detik.
Setelah awal orgasme, Kumpulan-kumpulan air mani mulai mengalir dari uretra, mencapai puncak pelepasan dan kemudian berkurang mengalir. Orgasme yang khas terdiri dari 10-15 kontraksi, meskipun pria tidak mungkin secara sadar mengetahui berapa banyak itu terjadi. Setelah kontraksi pertama telah terjadi, ejakulasi akan terus sampai selesai sebagai suatu proses spontan. Pada tahap ini, ejakulasi tidak dapat dihentikan. Tingkat kontraksi secara bertahap melambat selama orgasme. Kontraksi awal terjadi pada interval rata-rata 0,6 detik dengan meningkatnya kenaikan sebesar 0,1 detik per kontraksi. Kontraksi kebanyakan pria maju dengan interval berirama teratur selama orgasme. Banyak pula pria yang mengalami kontraksi yang tidak beraturan selama orgasme.
Ejakulasi dimulai pada kontraksi pertama atau kedua dari orgasme. Bagi kebanyakan pria semburan pertama terjadi selama kontraksi kedua. Semburan pertama atau kedua biasanya merupakan pengeluaran cairan mani yang terbesar dan dapat berisi 40 persen atau lebih dari total volume ejakulasi. Setelah puncak ini, aliran dari setiap nadi berkurang. Ketika aliran berakhir, kontraksi  otot orgasme terus terjadi tanpa tambahan cairan air mani. Sebuah studi sampel kecil tujuh orang menunjukkan rata-rata dari 7 semburan air mani (berkisar antara 5 dan 10 kontraksi) diikuti oleh rata-rata 10 lebih kontraksi tanpa sperma yang dikeluarkan.
Alfred Kinsey mengukur jarak semburan ejakulasi. Pada tiga-perempat laki-laki,  memancarkan air mani dari penis, “Pada beberapa pria saat ejakulasi,  jarak air maninya dari ujung penis dapat mencapai dari beberapa inci sampai satu-dua kaki, atau bahkan sejauh lima atau enam (jarang delapan) kaki”. Masters dan Johnson melaporkan bahwa jarak ejakulasi tidak lebih dari 30-60 cm. Namun jarak ejakulasi, tidak ada hubungannya dengan fungsi seksual, seperti selama penetrasi penis dalam vagina jarak ejakulasi tidak memainkan peranan. Menetesnya air mani dari penis biasanya cukup untuk pembuahan.
Periode refrakter
Kebanyakan pria mengalami periode refrakter segera setelah orgasme, selama itu mereka tidak mampu mencapai ereksi, dan waktu yang lebih lama lagi sebelum mereka mampu mencapai ejakulasi selanjutnya. Lamanya masa refraktori sangat bervariasi untuk setiap  individu. Umur mempengaruhi waktu pemulihan, pria yang lebih muda biasanya pulih lebih cepat daripada pria yang lebih tua, meskipun tidak selalu begitu.
Namun, beberapa pria dapat mencapai rangsangan seksual yang cukup segera setelah ejakulasi, dan lain-lain mungkin memiliki periode refrakter kurang dari 15 menit. Periode pemulihan singkat dapat memungkinkan mereka untuk melanjutkan tanpa hambatan bermain seksual dari satu ejakulasi rangsangan seksual ke ejakulasi selanjutnya. Namun, kebanyakan pria tidak suka dirangsang  (dengan hampir segala sentuhan dan cara) pada masa-masa awal periode refrakter.
Volume
Kekuatan dan jumlah air mani yang dikeluarkan saat ejakulasi akan sangat bervariasi antar pria dan mungkin berisi antara 0,1 dan 10 mililiter  (Sebagai perbandingan, perhatikan bahwa satu sendok teh adalah 5 ml dan sendok makan 15 ml.). Volume air mani dipengaruhi oleh waktu yang telah berlalu sejak ejakulasi sebelumnya; semakin lama durasi rangsangan, semakin banyak pula volume air mani. Durasi stimulasi yang mengarah ke ejakulasi bisa mempengaruhi volume. Secara abnormal volume rendah dikenal sebagai hypospermia, meskipun hal itu adalah normal untuk jumlah air mani pria usia tua.
Kualitas
Jumlah sperma dalam ejakulasi juga sangat bervariasi, tergantung pada banyak faktor, termasuk waktu sejak ejakulasi  terakhir, usia, tingkat stres, dan testosteron. oligospermia adalah istilah untuk jumlah sperma yang rendah dengan volume air mani yang rendah pula, sedangkan tidak adanya sperma dari air mani disebut azoospermia.
G.      FAKTOR PENYEBAB SPERMA ENCER
Ada banyak faktor penyebab yang memicu sperma pria menjadi encer. Untuk itu cobalah anda simak dan baca informasi berikut ini apa saja faktor penyebab sperma encer yang harus anda perhatikan, diantaranya :
1. Faktor Suhu
Jika bekerja di luar ruangan atau terbiasa bekerja di udara terbuka, suhu yang panas akan membuat testis merasa panas atau gerah, sehingga testis tidak mampu bekerja secara maksimal apabila di sekitar alat vital anda terganggu hanya karena suhu. Testis setiap saat menghasilkan sperma. Untuk itu cobalah anda memakai bahan pakaian dalam yang terbuat dari bahan katun dan tidak terlalu ketat agar mampu menyerap keringat dengan baik
2. Sering melakukan masturbasi atau onani secara berlebihan
Pria yang suka melakukan masturbasi atau onani, akan berdampak buruk pada penurunan jumlah sperma yang dimilikinya, sehingga memunculkan sperma yang tidak normal. Selain itu dapat berakibat pada masalah ejakulasi dini.
3. Suka Mengenakan celana jeans atau celana dalam yang ketat
Jangan memakai celana dalam atau celana jeans yang ketat juga dapat menyebabkan jumlah sperma menurun. Selain itu membuat penis anda seperti terjepit, sehingga membuat kerja testis atau penis terasa panas dan juga membuat gerak penis dan sperma kurang baik.
4. Mengalami gangguan hormon seperti hormon testosteron dan kurangnya hormon FSH (Folicel Stimulating Hormone ) dan berlebihnya hormon prolaktin
Gangguan pada hormon testosteron dapat disebabkan oleh banyak hal misalnya dari pola makan yang tidak sehat, gaya hidup anda yang berlebihan. Semuanya berpengaruh pada hormon penting dari semua sekian hormon yang dimiliki pria.
5. Faktor psikologis
Faktor psikologis seperti rasa stress, cemas atau takut tidak dapat memberikan kepuasaan pada pasangan juga merupakan salah satu penyebab sperma encer, jumlah sperma menjadi sedikit. Jika pikiran anda merasa tidak nyaman karena faktor kelelahan dari rutinitas juga dapat menyebabkan sperma menjadi menurun dan kerja sperma semakin melemah mengikuti keadaan fisik yang sedang dirasakan, karena sperma memiliki kaitan erat dengan segala macam rasa dalam faktor psikologis. Semakin baik mood anda, makan baik pula sperma yang dihasilkan.
6. Kurangnya konsumsi nutrisi dan segala jenis vitamin yang banyak mengandung vitamnin C, mineral, zat besi, serat, selenium dan zinc.
7. Keadaan lingkungan
Satu contoh mengapa keadaan lingkungan termasuk dalam salah satu faktor penyebab sperma encer atau sperma tidak sehat. Alasannya karena keadaan linkungan yang bersih dan nyaman dapat membawa suasana hati yang senang. Saat ini sudah banyak pencemaran udara melalui lingkungan yang tidak sehat, bukankah lingkungan yang sehat mencerminkan diri dan jiwa yang sehat pula.
8. Gaya hidup yang tidak sehat dan kebiasaan buruk atau berlebihan
Gaya hidup di jaman yang serba modern dan canggih mempengaruhi diri untuk menikmati segala sesuatu yang menurut diri kita pantas untuk mencobanya. Satu contoh seperti : suka merokok, mencoba narkoba, minuman alkohol, suka kuliner makanan. Kesemuanya juga mampu memebrikan dampak yang buruk tidak hanya bagi kesehatan tubuh anda secara menyeluruh namun kesehatan reproduksi anda pun bisa ikut terganggu. Minuman alkohol dengan kandungan utama nikotin sebagian dari mereka yang pernah mengkonsumsi memang memberikan efek menyenangkan sesaat namun lama-kelamaan berdampak pada kesehatan anda, menurunnya gairah seksual yang menyenangkan, produksi hormon dan jumlah sperma semakin menurun. Makanan berlemak tinggi juga dapat memberi dampak negatif, karena lemak berlebih dalam darah akan sulit untuk diurai dan membuat aliran darah menjadi terhambat efek yang terjadi kegemukan. Kesemua hal dari gaya hidup dan kebiasaan buruk tentunya akan memberi dampak negatif yang bisa langsung anda dapatkan.
9. Riwayat penyakit
Keadaan manusia yang satu dengan yang lainnya tentunya sangat berbeda, begitu pula dengan masalah seksualitas. Penyakit apapun pastinya akan memberi dampak pada tingkat kesehatan dan kualitas hubungan seksual anda dengan pasangan. Penyakit seperti diabetes, jantung, kolesterol, tekanan darah tinggi dsb juga sangat mempengaruhi produksi hormon dan produksi sperma, seiring dengan berjalannya usia.
10. Faktor usia
Ada beberapa sebagian masyarakat berpendapat bahwa jika seorang pria telah memasuki usia 40-50 tahun akan mengalami pubertas yang kedua dalam arti seorang pria merasa seperti memiliki gairah baru sehingga keinginan berseksual juga semakin tinggi. Namun dengan usia yang terbilang cukup tua seorang pria akan kehilangan kepadatan dari bentuk sperma, menurunnya jumlah sperma, dan kemampuan akan gerak sperma jika ia masih ingin memiliki keturunan. Oleh sebabnya usia juga merupakan salah satu penyebab sperma encer,l hal ini dipicu karena semakin bertambahnya usia terkadang sebagian pria atau dari pasangannya aktivitas seksual akan semakin menurun begitu juga dengan gairah seksual semakin rendah.
Beberapa diantaranya seorang pria yang memasuki usia 40-50 tahun keatas akan memasuki masa Andropause ditandai dengan gejala, diantaranya :
a. otot-otot tubuh mulai mengendur
b. Kulit mulai berkerut
c. Pada pria jika sudah memasuki usia 30 tahun akan kehilangan kepadatan tulang hampir mencapai 20 %.
d. Kekuatan tubuh akan melemah
e. Gairah seksual akan menurun dan hasrat untuk melakukakan aktivitas semakin berkurang
CARA MENCEGAH SPERMA ENCER
Memilki sperma yang banyak, kental dan sehat merupakan salah satu tanda kesuburan pria. Kualitas sperma yang baik diproses dan dihasilkan oleh testis atau buah zakar dan sistem reproduksi yang sehat. Jika sel sperma pria sehat bisa membuahi sel telur.
Dibawah ini ada beberapa cara untuk meningkatkan sperma dan cara mengobati apabila sperma seorang pria dikatakan encer, diantaranya adalah :
1. Berhenti Merokok dan Minum Khamr
Merokok memang sangat merugikan kesehatan anda secara berkala, dampaknya bisa terjadi pada gangguan kesehatan dan pastinya dapat mengurangi produksi sperma yang sehat, gerakan sperma menjadi lambat, aliran darah menuju testis terhambat. Untuk itu disarankan bila anda seorang perokok, cobalah berhenti merokok demi kepentingan kesehatan dalam jangka panjang
2. Minuman alkohol
Minuman alkohol selalu membawa efek buruk dalam kehidupan dan kesehatan anda. Karena kandungan alkohol yaitu nikotin dan sejenisnya dalam bahan campuran minuman beralkohol, tak hanya minuman beralkohol yang bisa memberi efek pada buruk pada kesehatan, minuman lainnya yang sejenis seperti minuman tuak dengan hasil fermentasi, minuman bersoda tinggi dan minuman yang terbuat dari bahan pemanis buatan dan pengawet.
3. Terapkan dalam diri untuk hidup yang sehat
Segala jenis makanan yang dikonsumsi sehari-hari tentunya sangat berpengaruh pada produksi sperma yang akan dihasilkan dan mempengaruhi perkembangan sperma, jumlah sperma dan bentuk sperma. Cobalah anda untuk menghindari atau membatasi makanan yang mengandung lemak jenuh, kalori dan penuhi kebutuhan gizi dan nutrisi harian anda dengan makanan yang banyak mengandung serat alami, vitamin, mineral dan lainnya yang berasal dari buah-buahan segar dan macam sayuran sehat. Untuk kelangsungan kesehatan anda selanjutnya dan membantu memperbaiki sel sperma yang tidak sehat, meningkatkan produksi sperma, kualitas dan kuantitas sperma. Mitos mengatakan bahwa dalam mendapatkan sperma yang baik dan mencegah sperma encer disarankan untuk konsumsi tauge, tiram, jahe ginseng, madu dan protein hewani.
4. Menghindari pemakaian celana ketat
Mengenakan celana dalam yang ketat akan membuat testis seperti terjepit sehingga testis atau penis tidak dapat bergerak bebas, terasa panas sehingga berakibat pada penurunan jumlah sperma. Jika anda hendak tidur pada malam hari, cobalah mengenakan celana dalam yang agak longgar guna membuat testis terasa sejuk, tidak panas, sehingga membuat testis atau penis dapat bergerak. Hal ini guna membantu memperlancar skrotum dan organ testis yang ada di dalamnya mampu meningkatkan produksi sperma, jumlah dan kuantitas sperma itu sendiri. Selain itu menghindari terjadinya gangguan prostat.
5. Hindari Mandi Sauna berlama-lama
Jika anda senang dengan mandi sauna berlama-lama, akan menurunkan kadar hormon testosteron, ditambah anda melakukan mandi sauna selama lebih dari 30 menit per hari dan lumayan rutin anda lakukan. Memang mandi sauna dapat membantu melancarkan peredaran darah dan sistem metabolisme tubuh. Namun jika sering dilakukan akan menurunkan kerja dari testis, produksi sperma menjadi tidak lancar, membuat sperma terasa lebih panas.
6. Kurangi hubungan intim dan masturbasi
Sering melakukan hubungan seksual atau melakukan masturbasi dapat mengakibatkan cepat terjadinya ejakulasi dini selain itu membuat sperma semakin encer serta rasa jenuh yang dialami pasangan anda. Idealnya melakukan hubungan seksual adalah 3-4 kali dalam seminggu dengan waktu jeda 2 hari, untuk memberikan kesempatan pada sperma yang telah masuk dalam indung telur untuk terjadi pembuahan.
7. Mencoba suplemen herbal alami
Obat-obatan medis mungkin pernah anda gunakan untuk penambah hormon atau gairah seksual. Namun obat-obatan medis sebagian besar akan memberi dampak negatif meski tidak terlalu buruk dan berlangsung lama. Sementara jika mengkonsumsi obat herbal sebagai pendamping obat-obatan medis akan lebih baik, karena herbal tidak mengandung bahan kimia atau bahan tambahan lainnya, obat herbal diperoleh dari tanaman atau tumbuhan herbal rempah-rempah yang memang sudah dikenal masyarkat luas akan khasiat sebagai obat untuk menyembuhkan berbagai penyakit dalam maupun luar sampai masalah seksualitas dan alat reproduksi baik pria maupun wanita.
Salah satu kandungan suplemen herbal yang baik untuk meningkatkan produksi sperma yang sehat adalah L- carnitine dan asam amino yang berasal dari daging merah atau susu rendah lemak, dan sumber energi dan nutrisi penting lainnya seperti Folic acid atau asam folat, vitamin D, E dan vitamin lainnya.

H.      SPERMA HILANG AKIBAT DIABETES
Pria berusia 34 tahun ini mengeluhkan difungsi ereksi yang terjadi akibat diabetes yang diidapnya. Namun, ketika kadar gula darah terkontrol dan ereksi terjadi, ternyata sperma tidak pernah muncul saat ejakulasi. Ke mana  larinya sperma itu? Adakah kaitan hilangnya sperma dengan penyakit diabetes?
"Saya pria berumur 34 tahun. Lima tahun lalu saya mengidap diabetes tipe 2 sampai menderita impotensi. Untunglah saat ini saya mampu  mengontrol gula darah hingga normal tanpa obat. Masalahnya, sampai saat ini impotensi masih saya alami.

Ada sedikit kemajuan dalam ereksi, tapi tidak bisa sangat keras seperti dulu sebelum mengidap diabetes. Bila berhubungan dengan istri, saat klimaks, tidak ada ejakulasi sperma. Saya hanya merasakan nikmat tanpa ada sperma yang keluar.

Dokter, apa yang terjadi? Ke mana sperma saya? Apa sudah habis akibat diabetes? Ke mana saya harus operasi dan apakah harus dioperasi?
"
G, Jakarta

           Diabetes merupakan salah satu penyakit yang sering kali menimbulkan gangguan fungsi seksual, berupa disfungsi ereksi dan retrograde ejaculation. Disfungsi ereksi adalah ketidak mampuan mengalami atau mempertahankan ereksi untuk melakukan hubungan seksual dengan memuaskan. Disfungsi ereksi terjadi akibat gangguan pembuluh darah yang disebut angiopati.

Retrograde ejaculation berarti ejakulasi terbalik, sperma tidak dikeluarkan melalui penis, tetapi masuk ke dalam kandung kencing. Biasanya pria yang mengalami retrograde ejaculation tidak melihat adanya sperma yang keluar ketika orgasme.

Anda mengalami kedua hal tersebut sehingga ereksi penis tidak optimal dan tidak ada sperma yang keluar ketika orgasme. Sperma tidak keluar karena masuk ke dalam kandung kecing, bukan karena habis. Cairan sperma dan sel spermatozoanya tetap diproduksi, tapi ketika Anda mengalami ejakulasi, sperma masuk ke kandung kencing karena otot di sekeliling lubang bagian bawah kandung kencing tidak menutup dengan kuat. Keadaan ini disebabkan gangguan saraf akibat diabetes.

Retrograde ejaculation, dari sudut kepuasan seksual, sebenarnya bukan masalah walaupun tidak ada sperma yang keluar. Kecuali Anda dan istri masih ingin punya anak. Untuk mengatasinya, diabetes harus diatasi. Selain itu, Anda harus mendapat pengobatan erektogenik, yang membantu terjadinya ereksi.

Juga ada pengobatan untuk membantu kontraksi otot sekitar lubang bagian bawah kandung kencing. Dengan demikian, sperma tidak lagi masuk ke dalam kandung kencing. Saya sarankan Anda mendapat pengobatan dan pemeriksaan yang benar, termasuk pemeriksaan laboratorium.


BAB III
PENUTUP

A.                KESIMPULAN
1.      Spermatogenesis adalah Proses pembentukan dan pemasakan spermatozoa. Spermatogenesis terjadi di tubulus seminiferus.
2.      Spermatogenesis mencakup pematangan sel epitel germinal melalui proses pembelahan dan diferensiasi sel, yang bertujuan untuk membentuk sperma fungsional.
3.      Tahap pembentukan spermatozoa dibagi atas tiga tahap yaitu :
a.       Spermatocytogenesis
b.      Tahapan Meiois
c.       Tahapan Spermiogenesis
4.      Tahap – tahap spermatogenesis.
a.       Pada dinding tubulus seminiferus telah ada calon sperma (spermatogonium/spermatogonia) yang berjumlah ribuan.
b.      Setiap spermatogonia melakukan pembelahan mitosis kemudian mengakhiri sel somatisnya membentuk spermatosit primer yang siap miosis.
c.       Spermatosit primer (2n) melakukan pembelahan meiosis pertama membentuk 2 spermatosit sekunder (n)
d.      Tiap spermatosit sekunder melakukan pembelahan meiosis kedua, menghasilkan 2 spermatid yang bersifat haploid. (n)
e.       Keempat spermatid ini berkembang menjadi sperma matang yang bersifat haploid yang semua fungsional , yang berbeda dengan oogenesis yang hanya 1 yang fungsional.
5.      Struktur sperma matang terdiri dari : kepala , leher , badan, dan ekor
6.      Ada beberapa faktor yang mempengaruhi spermatogenesis sehingga bisa terjadi kemandulan:
a.       Peningkatan suhu di dalam testis akibat demam berkepanjangan atau akibat panas yang berlebihan bisa menyebabkan berkurangnya jumlah sperma, berkurangnya pergerakan sperma dan meningkatkan jumlah sperma yang abnormal di dalam semen.
b.      Pemakaian marijuana atau obat-obatan (misalnya simetidin, spironolakton dan nitrofurantoin).
c.       Penyakit serius pada testis atau penyumbatan atau tidak adanya vas deferens (kiri dan kanan) bisa menyebabkan azospermia (tidak terbentuk sperma sama sekali.
d.      Varikokel adalah varises (pelebaran vena) di dalam skrotum.Varikokel bisa menghalangi pengaliran darah dari testis dan mengurangi laju pembentukan sperma.
7.      Proses pembentukan spermatozoa dipengaruhi oleh kerja beberapa hormon yang dihasilkan kelenjar hipofisis yaitu:
a.       LH (Luteinizing Hormone)
b.      FSH (Folicle Stimulating Hormone)
c.       Hormon Testosteron.
8.      Kecacatan pada spermatogenesis
·         Nondisjunction
·         Sperma berkepala dua
·         Sperma tanpa akrosom
·         Oligospermia
·         Azoospermia 
9.   Ejakulasi (ejaculation) adalah proses pengeluaran air mani (biasanya membawa sperma)
      dari saluran reproduksi pria dan biasanya disertai dengan orgasme. Ini biasanya (secara
      alamiah) merupakan tahapan akhir atau puncak rangsangan seksual, dan merupakan
      sebuah komponen penting dari konsepsi alam. Pada kasus yang jarang, ejakulasi terjadi
      karena penyakit prostat. Ejakulasi juga terjadi secara spontan selama tidur (“mimpi
      basah”). Anejaculation adalah kondisi tidak bisa ejakulasi.
10.  Ada banyak faktor penyebab yang memicu sperma pria menjadi encer, diantaranya:
a.       Faktor Suhu 
b.      Sering melakukan masturbasi atau onani secara berlebihan
c.       Suka Mengenakan celana jeans atau celana dalam yang ketat
d.      Mengalami gangguan hormon seperti hormon testosteron dan kurangnya hormon FSH (Folicel Stimulating Hormone ) dan berlebihnya hormon prolaktin
e.       Faktor psikologis
f.       Kurangnya konsumsi nutrisi dan segala jenis vitamin yang banyak mengandung
g.      Keadaan lingkungan
h.      Keadaan lingkunganGaya hidup yang tidak sehat dan kebiasaan buruk atau berlebihan
i.        Riwayat penyakit
j.        Faktor usia
11.  Cara untuk meningkatkan sperma dan cara mengobati apabila sperma seorang pria dikatakan
       encer, diantaranya adalah : 
a.       Berhenti Merokok dan Minum Khamr
b.      Minuman alkohol
c.       Terapkan dalam diri untuk hidup yang sehat
d.      Menghindari pemakaian celana ketat
e.       Hindari Mandi Sauna berlama-lama
f.       Kurangi hubungan intim dan masturbasi
g.      Mencoba suplemen herbal alami
12.  Diabetes merupakan salah satu penyakit yang sering kali menimbulkan gangguan fungsi
       seksual, berupa disfungsi ereksi dan retrograde ejaculation. Disfungsi ereksi adalah    
        ketidak mampuan mengalami atau mempertahankan ereksi untuk melakukan hubungan
        seksual dengan memuaskan. Disfungsi ereksi terjadi akibat gangguan pembuluh darah
       yang disebut angiopati.

DAFTAR PUSTAKA






0 komentar: