LAFADZ SALAM DI AKHIR SHALAT

Minggu, 05 Oktober 2014



Dalam mengakhiri shalat disunnahkan oleh Nabi Muhammad SAW mengucapkan salam baik kekanan maupun kekiri.

Dalil atau dasarnya sebagaimana hadist Nabi Muhammad SAW antara lain sebagai berikut :

“ Dari Abdullah berkata : Aku pernah melihat putih wajah Nabi shallallahu ‘alaihiwaallam dari kanannya dan kirinya (mengucapkan) salam Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh dua kali (HR. Al Bazzar) ”

“ Dari wa’il bin Hijrin radhillahu anhu : bahwasanya Rasululllah SAW mengucapkan salam ke sebelah kanannya “Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh” dan ke kirinya “Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh” (HR. Abu Daud dengan sanad yang Shahih)

“ Dari Jabir Bin Samuroh berkata : Kami pernah bersama Rasulullah SAW maka ketika beliau salam, salah seorang diantara kami mengucapkan salam kearah kanan dan kearah kirinya disertai dengan tangannya “ Assalamu’alaikum Assalamu’alaikum “ dan mengisyaratkan kearah kanan dan kearah kirinya dengan tangannya, kemudian Rasulullah SAW bersabda : Apakah gerangan haknya kalian mengisyaratkan dengan tangan seperti ekor kuda yang liar, tidak cukupkah salah seorang diantara kalian meletakkan tangannya diatas paha kemudian ia salam kekanan dan kirinya “Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh “ (HR. As Syafi’I dari Jabin Bin Samuroh RA)

Kesimpulan Salam dalam mengakhiri Shalat :
1. Mengucapkan Salam kekanan dan kekiri dengan ucapan Assalamu’alaikum warahmatullahi wabaakatuh.
2.      Mengisyaratkan dengan meletakkan tangan pada pahanya.
3.      Cukuplah dengan meletakkan tangan pada pahanya.
4.   Ucapan salam itu dengan Assalamu’alaikum atau Assalamu’alaikum warahmatullahi dan yang lengkap Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh tanpa merubah posisi tangan kanan dan kiri di atas paha.
5.      Tidak ada dituntunkan dalil, selesai mengucapkan salam , mengusapkan tangan ke muka.

BACAAN AL-FATIHAH BAGI MA’MUM



            Kita maksudkan bacaan fatihah bagi ma’mum adalah ketika kita mndirikan shalat berjamaah, berarti ada yang menjadi Imam, ada yang menjadi ma’mum. Apabila Imam sudah membaca Fatihah, Apakah ma’mum juga harus membaca Surat Al fatihah? Dalam kenyataannya shalat berjamaah ; ada ma’mum yang membaca Fatihah bersamaan dengan imam, ada yang membaca secara estafet, ada yang membaca setelah Imam selesai membaca Fatihah, ada pula ma’mum yang membaca bersama Imam membaca surat setelah Fatihah. Ada pula ma’mum yang membacanya dalam hati, bahkan ada yang tidak membacanya sama sekali.
            Ada yang membaca surat Al Fatihah sampai kedengaran Imam/orang lain, ada yang membaca sebatas didengankan sendiri. Disampin itu, ada uang hanya memahami makna surat Fatihah yang dibaca Imam dengan keras, bahkan ada yang hanya mendengarkan bacaan Imam saja. Untuk mencermati dan menemukan kebenaran bagaimana eharusnya bacaan Fatihah bagi ma’mum, maka mari kita pelajari bersama dalil Al Qur’an, Sunnah Rasul, dan penjelasan para sahabat, Tabi’in dan ulama-ulama yang refresentatif.
A.    Dari Al Qur’an
Firman Allah dalam surat Al A’raf ayat 204, berbunyi :
Artinya : Bila dibacakan Al Qur’an maka dengarkanlah baik-baik dan diam dengan memperhatikan agar kamu mendapatkan rahmat.
Firman Allah :
Artinya : maka bila kamu akan membaca Al Qur’an hendaklah meminta perlindungan kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk.

B.     Dari Sunnah Rasul
1.      Berkata Ubadah bin Shomit: Rasulullah SAW shalat subuh dan membaca Al Qur’an. Manakala ia berpaling atau selesai shalat Rasulullh bersabda: aku merasa kamu membaca dibelakang imammu?. Kami menjawab: betul Ya Rasulullah. Maka Rasul bersabda: jangan kamu berbuat begitu, kecuali ummul Qur’an, karena sungguh tidak sah shalat bagi orang yang tidak membaca surat Al Fatihah.
2.      Nabi bersabda: sungguh janganlah seseorang dari kamu membaca sesuatu dari Al Qur’an bila aku membaca dengan Jahar (nyaring) melainkan Ummul Qur’an. (Hadits Riwayat Tabrani dan Darul Qudni dan berkata: Rizal Haditsnya kuat semua).
3.      Telah berkata seseorang laki-laiki dan sahabat, kemudian Rasul bersabda: barang kali kalian membaca dibelakang Imam yang sedang membaca? Tanya Rasulullah dua atau tiga kali, mereka menjawab: sesungguhnya kami memang berbuat begitu. Sabda Rasul: jangan kamu berbuat begitu, kecuali salah sorang diantara kamu membaca surat Al Fatihah untuk dirimu (pelan/dalam hati).
4.      Berkata Amr bin Syuaib, kakekku berkata : Rasulullah bersabda: Apakah kamu membaca dibelakangku? Mereka menjawab : sungguh kami membaca dengan tergesa-gesa. Sabda beliau : jangan kamu berbuat hal tersebut kecuali baca Ummul Qur’an.
5.     Atha’ berkata: bila imam membaca Jahar hendaklah ma’mum membaca terlebih dahulu Al Fatihah, atau hendaklah membacanya sesudah imam diam atau berhenti sebagaimana firman Allah Azzawajalla : Bila dibacakan Al Qur’an maka dengarkanlah baik-baik dan diam dengan memperhatikan agar kamu mendapatkan rahmat.
6.   Abdullah bin Saddad berkata: Rasulullah bersabda: Barang siapa mengikuti imam (Baginya ada imam) maka bacaan imam adalah bacaan baginya (ma’mum)
7.   Nabi bersabda : Cukuplah bagi kamu bacaan imam, apakah imam membaca pelan atau nyaring. (HR Al Kholal da addaru qudni)
8.    Dari Jabir berkata: barang siapa shalat satu rakaat yang tidak membaca Ummul kitab, maka tidaklah dinamakan dia shalat, kecuali dia menjadi ma’mum.
Kesimpulan :
Ma’mum membaca surat Al Fatihah dibelakang Imam, yang membaca surat Al Fatihah baik secara Jahar atau Sirrih,

PROSEDUR PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA NYERI DAN HIPOMOBILITAS SENDI BAHU AKIBAT GLENOHUMERAL ARTHRITIS

Selasa, 15 Juli 2014


PENGERTIAN
            Sendi glenohumeral adalah sendi bola-dan-socket yang memungkinkan untuk lengan untuk bergerak dalam sebuah rotasi melingkar serta gerakan lengan ke arah dan menjauh dari tubuh. Gerakan bahwa sendi glenohumeral menyediakan adalah fleksi, ekstensi, abduksi dan adduksi. Glenohumeral sendi adalah sendi bola dan socket yang terbentuk antara dua tulang, os humerus dan os scapula. Caput humeri, bertindak sebagai bola, berartikulasi ke Cavitas glenoidalis dikenal sebagai glenoid, soket. Permukaan sendi glenohumeral biasanya ditutupi oleh tulang rawan artikular halus.

            Definisi "arthritis" adalah "peradangan sendi, biasanya disertai dengan rasa sakit, bengkak, dan kekakuan". Definisi ini berlaku untuk kondisi seperti rheumatoid arthritis, psoriasis arthritis, lupus, asam urat, ankylosing spondylitis, penyakit pengendapan kristal, Reiter, penyakit lyme, arthritis juvenile, infeksi (septic) arthritis, dan Sjogren di mana radang selaput sendi, atau sinovium , membentuk pannus yang menyerang tulang rawan artikular biasanya meliputi sendi. Namun jenis 'arthritis' bahu bukan akibat dari peradangan sama sekali, melainkan merupakan akibat non-inflamasi tulang rawan dari keausan ( osteoarthritis (penyakit sendi degeneratif)), cedera (arthritis pasca trauma), komplikasi operasi (chondrolysis, pasca-arthroscopic glenohumeral chondrolysis, capsulorrhaphy arthropathy) atau asosiasi dengan rotator cuff loss (manset arthropathy air mata). Dalam kasus tersebut, tulang rawan hancur tanpa peradangan, meninggalkan permukaan sendi yang kasar.
ASSESSMENT:
-          Seringkali masalah terbesar pasien adalah hilangnya gerak bahu (kekakuan).
-  Hilangnya progresif kenyamanan dan fungsi bahu. Sementara bahu mungkin nyaman saat istirahat/tidur. 
          Keterbatasan gerakan glenohumeral: fleksi, rotasi internal, cross tubuh adduksi, dan rotasi eksternal.
     Nyeri meningkat bila gerak bahu mencapai lingkup gerak tertentu dan berkurang bila diposisikan pada posisi istirahat.
Tes cepat
-          Abduksi elevasi bahu terjadi gerak reserve humeroscapular rhythm 
            Gerak terbatas dengan springy end feel
Tes gerak aktif
-          Gerak glenohumeralis terbatas kesegala arah.

Tes gerak pasif
-   Gerak terbatas ketika melakukan gerakan fleksi, rotasi internal, cross tubuh adduksi, dan rotasi eksternal. 
       Gerak abduksi terbatas springy end feel, rotasi eksternal terbatas springy end feel dan rotasi internal terbatas lebih ringan
Tes gerak isometric
-          Tidak bermakna kecuali bila ada strain
Tes khusus
-          Joint play movement : traksi pada akhir ROM nyeri, terbatas firm end feel
-          Palpasi : Teraba spasme otot-otot bahu
Pemeriksaan lain
-          Data medic dan data lain yang relevan.
-  Untuk menegakkan diagnosisnya, diperlukan pemeriksaan seperti X-ray yang dapat mengungkapkan keparahan kerusakan sendi dari arthritis.

DIAGNOSIS
-          Nyeri bahu hingga lengan atas akibat glenohumeral arthritis.
-          Hypomobility pada glenoid akibat glenohumeral arthritis.
PERENCANAAN
-          Penjelasan tentang patologi, diagnosis, target, tujuan, rencana intervensi dan hasil yang diharapkan.
-          Persetujuan pasien terhadap target, tujuan dan tindakan intervensi fisioterapi.
-          Perencanaan intervensi secara bertahap.
Indikasi :
-          Asesmen fisioterapi dan temuannya pada kasus glenohumeral arthritis telah ditegakkan.
Kontra indikasi :
-          Fraktur, Dislocation, Infiltrasi neoplasma, dan Shoulder hand syndrome.

INTERVENSI
-          Aktualitas tinggi: RICE
-          Lewat 3 hari mobilisasi ringan
-          Lewat 1 minggu: mobilisasi sendi
-          Lewat 3 minggu: mobilisasi sendi intensif, modalitas SWD
-          Terapi latihan: codman pendular exercise, free aktif mobilization exercise, shoulder wheel, dll.
EVALUASI
-          Pengukuran tingat nyeri, ROM dan fungsi lengan.
LAMPIRAN :
-          Formulir prosedur asuhan fisioterapi neuromuskuloskeletal.
·         Petunjuk teknis assessment
·         Petunjuk teknis joint mobilization
·         Petunjuk teknis sendi aktif
-          Formulir Rekam Medik Rumah Sakit / Klinik.
-          Formulir laporan harian.
-          Formulir pengukuran ROM.
-          Formulir pengukuran nyeri.
REFERENSI: