Konsumsi Alkohol Dapat Menyebabkan Kanker (Kanker Usus)

Senin, 17 September 2012


Pada 2008, pada pria, 44, 25 dan 33 persen kanker usus besar, liver dan bagian atas saluran pencernaan masing-masing disebabkan oleh alkohol di enam negara yang diteliti, kata studi itu. Negara itu adalah Inggris, Italia, Spanyol, Yunani, Jerman dan Denmark.
    

Studi tersebut juga memperlihatkan separuh kasus kanker itu terjadi pada pria yang minum lebih dari batas yang disarankan setiap hari, 24 gram alkohol, sekitar dua gelas kecil anggur atau sekitar setengah liter bir.
    
Angka kasus kanker pada perempuan di negara yang sama, ditambah dengan Belanda dan Prancis, ialah 18 persen untuk kanker tenggorokan, mulut dan perut, 17 persen kanker liver, lima persen kanker payudara dan empat persen kanker usus besar.
    
Empat perlima kasus tersebut disebabkan oleh konsumsi harian di atas batas yang disarankan. Batas buat perempuan ialah setengah tingkat lelaki.
    
International Agency for Research on Cancer (IARC) telah lama menetapkan ada hubungan sebab-akibat antara konsumsi alkohol dan kanker, terutama kanker liver, usus besar, bagian atas saluran pencernaan dan, bagi perempuan kanker payudara.
    
Namun sedikit studi telah berusaha menghubungkan di seluruh masyarakat luas antara tingkat kanker dan konsumsi total alkohol. Juga tak banyak studi dilakukan mengenai proprosi beban penyakit tersebut yang muncul pada manusia yang minum lebih dari batas yang diperkenankan.

Banyak peneliti juga menemukan hubungan antara alkohol, kanker dan penuaan yang terjadi pada tingkat seluler, yaitu pemendekan telomere. Telomere adalah bagian dari tali DNA yang berada di bagian akhir DNA Telomere dan berperan dalam menjaga kestabilan sel. Semakin tua seseorang maka telomere itu akan semakin pendek.

    
Konsumsi alkohol secara berlebih berkaitan dengan stres oksidatif dan peradangan yang merupakan dua mekanisme yang akan mebuat telomere semakin pendek. Karena pemendekan telomere berhubungan dengan meningkatnya risiko kanker, maka penelitian pun dilakukan untuk menentukan apakah ada hubungan antara konsumsi alkohol melebihi batas yang diperkenankan dan meningkatnya risiko serangan kanker.
    
Hasil dari penelitian tersebut disajikan pada American Association for Cancer Research 101st Annual Meeting 2010. Hasil itu menunjukkan telomere memendek secara dramatis pada kelompok pengonsumsi berat alkohol sedangkan pada kelompok yang bukan pengonsumsi berat alkohol, panjang telomere setidaknya mencapai setengah dari normal. 

Usus mengubah alkohol menjadi asetilaldehida yang meningkatkan risiko menderita kanker kolon . Alkohol akan menyebabakan peradangan kronis pada saluran pencernaan, membentuk erosi sampai tukak usus dan selanjutnya akan menyebabkan perubahan struktur dalam usus sampai berubah menjadi sel ganas (kanker). 

0 komentar: